Ulasan

Pengacara Perdata, Bantuan Hukum Untuk Perkara Bisnis

Untuk menangani perkara khusus perdata, dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menganalisa kasus yang akan diselesaikannya, yaitu seseorang dengan profesi jasa pengacara perdata.

Hukum perdata adalah jenis hukum yang termasuk ke dalam kategori hukum privat, di mana hukum yang mengatur hubungan yang terjalin antara satu individu dengan individu yang lain. Hukum perdata juga dikenal dengan istilah civil law yang mengatur mengenai masalah yang berhubungan dengan hak perseorangan dan hak warga negara.

Contoh Hukum Perdata dan Tugas Pengacara Perdata

Hukum yang mengatur masalah perdata memiliki sifat privat dan hanya akan memberikan dampak secara langsung untuk semua pihak yang terlibat. Sehingga bisa dipahami bahwa apa yang diputuskan dalam hukum perdata tidak akan berakibat secara langsung pada kepentingan umum. Berikut adalah beberapa contoh kasus dari hukum perdata yang banyak dijumpai di tengah masyarakat masa kini.

  • Masalah waris
  • Perebutan hak asuh anak
  • Masalah pelanggaran hak paten
  • Masalah hutang piutang
  • Hukum perkawinan dan perceraian
  • Masalah pencemaran nama baik
  • Masalah dalam bisnis atau jual beli

Pengacara hukum perdata akan lebih banyak menangani masalah yang berhubungan dengan kerugian dari klien baik secara materiil dan immaterial. Di mana permasalahan tersebut diakibatkan karena adanya satu perbuatan yang melawan hukum atas hak yang seharusnya bisa di dapatkan. Pengacara hukum perdata merupakan sebuah istilah umum yang digunakan untuk seseorang yang menjalankan praktik hukum non-pidana dengan fokus menangani masalah perselisihan antar orang ataupun organisasi. Lalu apa saja yang menjadi tugas dari jasa pengacara hukum perdata?

Tugas utama dari pengacara litigasi perdata adalah untuk mewakili klien mereka khususnya dalam mengatasi kasus hukum perdata. Dari mulai proses awal untuk mengajukan gugatan, melakukan litigasi, melalui proses pengadilan dan penyelesaian perkara.

Seorang pengacara perdata juga bisa memberikan bantuan untuk menganalisa apakah sebuah kasus perlu untuk dibawa ke hadapan hakim di sebuah pengadilan atau mendapatkan penyelesaian di luar sidang seperti misalnya dengan mengadakan negosiasi, arbitrase hingga mediasi. Di samping itu, pengacara perdata juga bisa membantu untuk lebih memahami prosedur dan jargon hukum yang bisa muncul pada saat mengajukan gugatan hukum pada seseorang.

Untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, seorang pengacara perdata harus memiliki kemampuan untuk melakukan analisa yang mendalam pada sebuah kasus. Di antaranya untuk memiliki pengetahuan dalam bidang kasus perdata yang dihadapi, melihat dengan cermat dan jeli apakah kasus tersebut termasuk ke dalam perbuatan yang melawan hukum atau tidak. Seorang pengacara melakukan kesalahan dalam menilai golongan kategori tersebut maka bisa menyebabkan kasus yang sedang ditangani akan semakin sulit untuk dimenangkan yang kemudian berujung pada penolakan dari Hakim.

Jenis Gugatan Dalam Hukum Acara Perdata

Seiring berjalannya waktu, kini jenis kasus dan gugatan yang muncul berkembang pesat serta semakin kompleks jenisnya. Terutama dalam hukum acara perdata di Indonesia, berikut beberapa jenis gugatan yang muncul di masyarakat kita:

  • Gugatan Citizen Law Suit
  • Gugatan Class Action
  • Gugatan Contentiosa
  • Gugatan Legal Standing
  • Gugatan Voluntair

Lihat juga : SMM Panel: Solusi Manajemen Akun Sosial Media

Tahapan Proses Litigasi Hukum Perdata

Bagi orang awam, untuk menjalani proses hukum perdata terasa begitu mengerikan. Namun yang terpenting adalah untuk memahami bagaimana proses hukumnya berjalan dan klien tahu bisa mengandalkan pengacaranya maka pastinya akan bisa membuat sebuah perbedaan yang cukup signifikan. Di bawah ini adalah beberapa gambaran proses hukum perdata berjalan :

1. Tahap mengajukan petisi

Tahapan yang pertama adalah ketika klien menyewa jasa pengacara perdata yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengajuan petisi ke pengadilan. Petisi tersebut berisi semua pernyataan yang menjelaskan alasan mengapa mereka mengajukan gugatan pada pihak lainnya. Setelah petisi diajukan, pihak pengadilan akan melakukan pemanggilan pada pihak terdakwa (orang yang digugat atau diajukan kasusnya).

Dalam tahapan ini akan menjadikan pihak yang tergugat akan memahami tentang jenis kasus apa yang diajukan pada mereka dan memberikan jangka waktu tertentu untuk memberikan respons atas gugatan tersebut.

2. Tahap pengumpulan bukti dan informasi

Tahapan yang kedua adalah tahap untuk mengumpulkan bukti dan informasi terkait klaim aduan kasus dan mengajukan kasus tersebut pada terdakwa. Sudah menjadi kewajiban dari semua pihak yang terlibat dalam kasus atau perkara untuk melakukan proses pembuktian. Yaitu proses untuk meyakinkan majelis hakim mengenai dalil yang disampaikan dalam sebuah persengketaan.

Di dalam hukum acara perdata terdapat beberapa jenis alat bukti, dan dalam hal itu seorang hakim memiliki keterikatan dengan semua alat bukti yang sah. Tugas hakim dalam menyelesaikan perkara perdata adalah untuk menyelidiki apakah sesuatu hubungan hukum yang dijadikan dasar dari gugatan perkara benar ada atau tidak dengan masing-masing pihak membuktikannya berdasarkan bukti dan informasi yang diperoleh.

3. Tahap pengujian kasus

Setelah semua data, bukti dan informasi yang berhubungan sudah berhasil dikumpulkan, kemudian pihak yang memiliki perkara akan menentukan cara terbaik untuk maju dengan strategi yang dimilikinya. Terdapat dua pilihan apakah mengambil langkah untuk mencoba menyelesaikan dengan pihak terkait atau untuk membawa kasus tersebut hingga ke pengadilan. Dalam tahapan ini akan terjadi kerja sama antara pihak terdakwa dengan pengacara sehingga bisa mencapai kesepakatan yang bisa menguntungkan semuanya.

Sekian ulasan tentang pengertian, tugas dan layanan yang dimiliki oleh jasa pengacara perdata. Layanan pengacara perdata akan bisa menjadi langkah awal yang bagus pada saat Anda berencana mengajukan gugatan perdata.